selamat datang

Selamat Datang Friend's,...:)

Semoga menikmati ^_^

Sabtu, 25 Oktober 2014

Terjemah Teori Organisasi dan Etis: Richard P Nielson

Teori Organisasi dan Etis
Richard P Nielson
Teori keorganisasian dan etis tidak hanya saling melengkapi dan terikat secara sejarah, mereka mungkin selalu berhubungan. Oleh itu, itu mungkin, tidak mungkin untuk mempunyai sebuah teori organisasi operasional tanpa atau setidaknya memiliki secara tersembunyi etis atau pondasi normative untuk bentuk organisasi itu. Secara simulasi ini mungkin tidak mungkin untuk mengaktualisasikan soasial etis tanpa bentuk organisasi.
Kunci prinsip fondasi dalam keduanya studi organisasi dan etis adalah optimisasi yang terkendala. Operasi dan setidaknya tujuan utama yang tersembunyi atau alasan untuk menjadi dari sebuah organisasi adalah apa yang dioptimalkan. Pengoptimalan adalah antara ide normatif dan ide  descriptive. Ini adalah sesuatu yang dioptimasikan dan itu adalah sering beberapa pendapat dan motivasi apa yang seharusnya dioptimilasikan (simon 1945: 38-41, 240-4; sierch dan march 1963: 26-43). Secara latihan, dalam permintaan untuk mencapai social etis dalam sebuah birokrasi dan institusi masyarakat, bentuk organisasi adalah dibutuhkan.
Untuk contoh dalam bentuk bisnis organisasi dari investor kapitalis yang saat ini dominan bentuk dari organisasi bisnis di Amerika kekayaan pemegang saham adalah dioptimalkan (useem 1996). Dalam sebuah  kontrak dalam banyak pasar yang muncul, keluarga tradisional yang luas-bentuk kepunyaan sendiri dari bisnis organisasi adalah bentuk dominan dari organisasi bisnis. Dalam tipe kedua ini dari organisasi yang selalu dioptimalisasikan adalah kekayaan keluarga dan pengaruh ketimbang kekayaan pemegang saham atau efisiensi ekonomi.
Apa yang dibatasi adalah sering kebutuhan dan hasrat dari konstitusi seperti pekerja atau komunitas local tetangga itu dapat menolong atau memblok apa yang organisasi coba untuk optimalisasikan. Untuk contoh, pengoptimalisasian dari criteria kekayaan pemegang saham dapat menjadi dalam beberapa konflik dengan  pensiunan pekerja dan kebutuhan komunitas lingkungan. Seperti konflik dapat mempunyai implikasi etika yang penting antara keduanya dengan rasa hormat kepada proses dan hasil.
Terkadang apa yang dioptimilasikan dan apa yang dibatasi adalah berhubungan atau dapat berhubungan tanpa adanya konflik atau kesulitan. Di waktu yang lain dan struktur, isu etis dan konflik muncul dalam jarak antara apa yang dioptimalisasikan dan dibatasi. Untuk contoh, sebuah isu etis dan konflik dapat muncul ketika harta pemegang saham dioptimilasikan pada biaya pension pekerja pensiunan yang ditolak, biaya dari penerapan hidup dalam pensiun mereka sebagai baru-baru ini terjadi dalam elektrik umum.
Bagian ini focus pada beragam tipe dari organisasi bisnis. Apa yang dibatasi dan dioptimilasikan untuk pemerintah dan organisasi nonprofit dapat menjadi sangat berbeda. Prosesnya sebagai berikut, pertama bagian ini menganalisis dan membandingkan bagaimana kunci teori dari waktu Adam smith, yang menganalisis keduanya dari etika dan bentuk organisasi bisnis mempertimbangkan variasi dari optimalisasi yang dibatasi.
Enam type yang berbeda dari optimalisasi dibatasi adalah dipertimbangkan dalam lebih atau kurang adalah permintaan sejarah. Bagaimanapun, perbedaan bangsa dari dunia mempunyai adopsi bentuk yang berbeda dari organisasi dan optimalisasi yang dibatasi di waktu yang berbeda.
Yang kedua, proses perubahan melalui yang dinamakan varietas dari optimalisasi yang dibatasi yang berkembang adalah analisa.
Yang  ketiga, pertanyaan epistimologi dari bagaimana :normative” pertanyaan etis organisasi dan pengetahuan dapat dianggap bersama dengan social dan tingkah laku “sains” berbasis phenomena organisasi dan pengetahuan adalah diujikan
ENAM TYPE OPTIMALISASI YANG DIBATASI
1.      Smith’s (1720-1790)
Bisnis Keluarga kecil
a.       Optimalisasi dibatasi
Ethis adalah kunci dari teori tentang fenomena organisasi, smith dalam dua buku, Teori dari Moral Sentimen dan (1759) dan Pendekatan pada Alam dan Penyebab Dari Kekayaan Bangsa adalah sangat memperhatikan dengan etis dan organisasi.
Smith (1776:81) secara primer memperhatikan dengan bisnis keluarga kecil yang mempunyai karakteristik ekonomi bisnis dari abad 18 di Inggris.
Untuk smith, pemilik bisnis keluarga kecil harus mengoptimalisasi “minat sendiri” sebagaimana dibatasi oleh sebuah ‘minat sendiri yang tidak menyakiti tetangga saya’.
Untuk Smith untuk bagian yang paling penting, tidak ada isu agency antara pemilik dan manajer, sejak pemilik dalam kasus yang paling, manajer dan agennya sendiri. Smith mengenali bahwa masalah agensi terjadi ketika pemilik dan manajer berbeda.
Pelanggan yang relevan untuk Smith termasuk saingan, pelanggan, pekerja dan masyarakat umum. Apa yang dibatasi adalah keinginan pribadi yang tidak menyakiti tetangga.
James dan Rassekh (2000) dan Viner ( 1968 1991) menafsirkan bagian  ini dari organisasi etis Smith sebagai “kebijakan negative” dalam rasa bahwa ini adalah tentang tidak menyakiti yang lainnya. Ini, untuk Smith ini adalah yang sesuai untuk pemilik-manajer untuk mengoptimalisasi minat pribadinya selama tidak berlaku tidak adil menyakiti salah satu daru saingan, pelanggan, pekerja dan masyarakat umum.
b.      Epistimologi
Dengan menghormati epistemology, bagaimana Smith tau apakah kesimpulannya tentang Organisasi dan etis benar? Dalam bagian itu, Pendekatan Smith adalah Induktif dan filsafat pragmatis. Yakni dia mengobservasi bahwa pemilik bisnis-manajer yang berperilaku sebagai “minat pribadi” yang tidak menyakiti tetangga saya dan dalam ketiadaan dari pemenerintahan non pasar preferensi (/yang lebih disukai untuk ) untuk competitor adalah secara empiric lebih berhasil secara ekonomis dan keuntungan social lebih dibandingkan pemilik-manajer yang mengklaim untuk berbuat dalam minat public atau yang “ menyakiti tetangga saya”.
Dalam rasa, smith mengambil pendekatan filsafat pragmatis untuk organisasi dan etis. Dia menafsirkan jaringan prinsip-tingkah laku dengan efek mereka. Sejak efeknya bagus, prinsip dari minat-pribadi bahwa itu tidak menyakiti tetangga sy adalah keduanya bagus dan secara empiric benar dengan rasa hormat untuk respek bagus ini.
Bagaimanapun juga, Smith selalu sama untuk berpikir prinsip ini adalah benar untuk alas an keagamaan.
Epistimologi Smith muncul untuk menjadi semua secara empiric dan filsafat pragmatis dan kegamaan.
c.       Proses Perubahan
Perusahaan keluarga yang dimiliki bisnis organisasi yang dioperasikan berdasarkan minat –sendiri yang tidak menyakiti tetangga saya akan sukses di kompetisi pasar.Dalam terminology modern organisasi bisnis akan memilih untuk melakukan bisnis bersama organisasi yang mempunyai hubungan dalam winn-win praktis dari pada organisasi yang menyakiti mereka.
Smith selalu menyarankan bahwa pemerintah dapat melakukan interprasi politik dengan tempat pasar yang organisasi tersebut akan beroperasi kepada minat pribadi yang tidak menyakiti tetangga saya.
2.      Menekan keluarga luas-bisnis yang dikontrol
Hegel (1770-1831) dan marx (1818-1883)
a.       Pengoptimaliaian yang dibatasi
Ketika Smith memandang keluarga kecil bisnis dan ekonomi inggris makmur karena bisnis kecil bertindak dalam minat sendiri mereka, tetapi dibatasi oleh minat sendiri yang tidak menyakiti tetangga saya; Hegel melihat budaya dan politik ekonomi menekan dan membatasi dari tuan dan budak.  Dalam dunia yang hegel teliti paling dekat dengan Negara Jerman seperti Prusia dan Austria. Dia tidak melihat banyak bisnis kecil berbasis pasar dengan sebuah “tangan yang tak terlihat”. Untuk hegel, tangan adalah sangat terlihat, brutal dan menekan. Sebagian besar pekerja lahan, militer, dan gereja dalam ekonomi, budaya dan persekutuan politik dengan bisnis keluarga yang luas, khususnya bank keluarga kepunyaan sendiri yang luas didominasi politik ekonomi dan keduanya di tengah dan lebih rendah kelas ekonomi social.
Secara essensial marx setuju dengan observasi Hegel untuk poin ini. Merujuk pada Bernstein (1971:33), Ini seperti ketika Marx berkata pada Hegel, “Ya, anda benar…tapi dengan system yang kamu canangkan, tugas belumlah selesai….Saat ini pointnya adalah untuk mengubah dunia.”
Marx (1887) melihat kondisi industry pada 1860 seperti bhkan buruk dibandingkan kondisi yang digambarkan smith pada tahun 1776. Ketika smite mempercayai dan berharap bahwa kondisi industry akan meningkat lebih hebat setelah gambaran 1776, marx menemukan bahwa, kondisi malah kian memburuk.
Untuk Hegel dan Marx, dalam momen sejarah dari penekanan, disana ada banyak kendala untuk pengoptimlisasian dari minat pribadi dari kapitalis dalam persekutuan feudal dengan banyak pekerja lahan, militer dan gereja dalam kerjasama menekan mereka dari yang lebih rendah atau pertengahan kelas ekonomi social.
Bersama rasa hormat kepada rekan kapitalis bahwa perubah berusaha untuk mengubah, dalam banyak pasar yang penting, ekonomi politik adalah dalam sebuah rasa lebih feudal; jaringan korupsi dikontrol dan rekan kapitalisme dibanding sosialis, social demokratis, ‘investor kapitalis’ atau manajer kapitalis’
b.      Epistimologi
Marx sangat memperhatikan tentang isu epistimologi dari hubungan antara normative etis dengan teori social keilmuan, Sebagai orang muda pada usia 19 menulis untuk ayahnya, Marx menulis,’Saya sangat terganggu oleh konflik antara apa yang sedang dan apa yang seharusnya terjadi. Merujuk pada Benstein (1971:72), Apa yang mark temukan dalam Hegel adalah sebuah usaha, akhirnya usaha yang paling ambisius dalam filosofi post-kantian, untuk mengatasi dikotomi dari apa yang dan yang seharusnya.
Marx juga bergerak pada pemikiran tiga periode berkembang dengan rasa hormat untuk pandangannya dari issue ini. Dalam periode pertama dari Marx muda, dia mempercayai bahwa etis dan sains social dibagi dan berbeda, tetapi bahwa etis normative bisa dan harus dijaga bagaimana kita secara keilmuan dan secara social membangun yang dunia yang lebih baik dan lebih etis. Dalam periode ke dua yang mungkin menjadi karakteristik dengan melihat apa yang di expresikan dalam “ Comunist Manifesto”, etis direferensikan sebagai ilusi ideology dan tidak relefan untuk pembangunan keilmuan social. Dalam periode ke tiga seperti telihat dalam ideology Jerman dan “kritik dari gota program” Marx tampak untuk berfikir bahwa disana dapat menjadi transenden diluar perbedaan antara etis normative dan sains social.
c.       Proses Perubahan
Hegel dan Marx menggunakan bahasa metaphors dari “tuan dan budak” dan “majikan dan pelayan” untuk mendeskripsikan hubungan antara organisasi antara pemilik-manajer dan pekerja dan antara masyarakat dengan kelas yang lebih tinggi dengan kelas yang lebih rendah. Dalam hegel’Tuan dan budak”, majikan atau tuan mencoba untuk mengoptimalisasikan dirinya sendiri dengan mendominasi budak atau pelayan-pekerja (Bernstein 1971:25).
Untuk keduanya Hegel dan Marx, ini yaitu hubungan ’tuan dan budak’ adalah ,merusak, kontradiksi internal. Secara potensial, kontradiksi internal mungkin bisa menjadi perangsang transformasi untuk lebih etis organisasi dan komunitas social.

3.      Pertapa Pembaharu
a.       Optimalisasi yang Dibatasi
Banyak dari pemilik dari bisnis keluarga luas di abad delapan belas, Sembilan belas dan dua puluh dan saat ini mamunculkan pasar Negara melihat dan menimbang banyaknya dari ketidak etisan, pemaksaan dan kondisi bisnis yang merusak Smit dan Marx menulis teori tentang itu.
Pada masa ini, peraturan pembaharu potensial dari bisnis keluarga yang luas dari pemilik bisnis keluarga yang luas dalam memunculkan pasar dapat menjadi kususnya penting. Dalam pembangunan, pasar Negara dewasa, pemilik bisnis keluarga luas untuk bagian yang paling penting digantikan dengan perusahaan ‘manajerial kapitalis’ yang organisasinya dikelola oleh manajer professional, kepemilikan dari perusahaan menyebar antara ribuan dari investor individual dan investor institusi, dan anggota keluarga mempunyai untuk bagian yang paling penting dari manajemen bisnis.
Marx tidak suka, banyak dari ini pada abad delepan belas, Sembilan belas dan dua puluh pembaharu bisnis keluarga sendiri yang luas telah berfikir bahwa perbaikan dan perubahan dari frusatasi dasar dari masyarakat industry dapat mendapatkan pada akar rumput dari masalah. Smith tidak suka, para pembaharu berpikir bahwa ini akan mengambil tangan terlihar dari manajer-pemilik bisnis keluarga untuk membantu mengatasi akar etis dan masalah social dari masyarakat industry.
Weber (1996) pertapa pembaharu percaya bahwa mereka dapat mengoptimalisasikan kesejahteraan komunitas dengan alasan kemungkinan kepuasan kebutuhan dari beberapa konstitusi seperti pemilik, pekerja, pelanggan, suplayer, saingan dan komunitas. Mereka melihat relatifitas kecil konflik antara mengoptimalisasi kesejahteraan mereka sendiri dengan kesejahteraan dari bermacam-macam konstitusi mereka. Dalam rasa, pembaharu ini ketika pendahulu dari win-win kontrak social dari kapitalisme manajerial dan kapitalisme kesejahteraan yang mengoptimalisasi efisiensi organisasi dan pembangunan sebagai dibatasi oleh kebutuhan dari konstitusi organisasi.
b.      Epistimologi
Bagaimana pembaharu bisnis keluarga luas milik sendiri tau bahwa berlaku etis untuk mencoba mereformasi masalah dari peradaban industry yang selalu meningkatkan kepuasan kebutuhan dari semua konstitusi.
Di Eropa dan Amerika, bagian luas dari type ini dari epistimologi pembaharu bisnis adalah religious dan pertapa, dan selalu dikombinasikan dengan sesuatu dari filosofi pandangan pragmatis.
c.       Proses Perubahan
Sebagai referensi mengenai ini, pembaharu bisnis keluarga yang luas milik sendiri ketika mereka percaya dalam tangan yang tak terlihat, efisiensi dari pasar dan kebajikan negative dari adam smith, mereka selalu percaya bahwa tangan yang terlihat telah dan akan beroperasi untuk lebih baik dan atau untuk lebih buruk. Oleh karena itu, mereka mempercayai pada kebijaksanaan  pemilik-manajer dan kekuatan untuk mempertahankan dan membuat buruk masalah dari masyarakat industry dan atau untuk membuat lebih baik lebih etis dan lebih bersifat social. Metode mereka mengkombinasikan efisiensi dan kesejahteraan social, Itu mereka secara simulasi meningkatkan kerja dan kondisi social.

4.      Profesional, Keilmuan, kapitalis manajerial
a.       Setelah weber dengan pasti mengkritik tentang ‘kandang besi’ dari birokrasi yang bersifat rasional, dia juga menganjurkan untuk sebuah peningkatan melewati pemaksaan idustri yang seperti feudal yang smith,marx dan sebagian besar pembaharu bisnis keluarga kepunyaan sendiri observasi juga.
Dalam birokrasi modern, efisiensi yang bersifat rasional adalah dioptimalisasi sepertipembatasan oleh yang layak, dan win-winsolusi, kepuasan dari kebutuhan legitimasi konstitusi.
Tiga kunci elemen krakteristik ideal birokrasi weber,1. Perofesionaldan terlatih manajemen,2. Manajerial ini dioptimalisasi oleh fungsi yang bersifat rasional, 3. Manajerialprofesional ini dibatasi oleh peraturan yang rasional.
b.      Epistimology
Original dari birokrasi weber etis epistemology datang dari pertapa religious dari pembaharu bisnis luas keluarga milik sendiri.Weber mengobservasi bahwa secara relative seperti efisiensi
Mencari etis pertapa menjadi competitive sangatsukses.
Etis terbentuk dari bentuk utilitarianisme yang mengacupeda perawatan, sebagai contoh, pekerja sebagai mesin dengan rasa hormat untuk  istirahat, sehat aman dan pendapatan yang sesuai.
c.       Proses Perubahan
Untuk keduanya yaitu weber dan chandler, efisiensi birokrasi rasional dan efisiensi manajerial kapitalis dibutuhkan karena mereka secara competitive lebih efisien disbanding type organisasi yang lainnya. Untuk weber, originalitas dari tipe organisasi ini telah diharapkan keduanya antara secara langsung dan bersifat experiment
Keduanya antara weber dan chandler mengakui dan proses politik meliputi dalam perubahan
5.      Investor kapitalis bisnis
a.       Optimalisasi yang dibatasi
Bentuk dominan dari kapitalisme dan organisasi bisnisdi Amerika saat ini adalah Investor kapitalisme. Ini selalumenyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Apaitu kapitalis investor? Useem(1998:1-11) explain,
Jika prinsip dari kapitalisme keluarga didominasi industrialisasi pada kurun abad ini, dan jika konsep kapitalismemanajerial meningkat untuk mendominasi pada abad pertengahan peraturan  baru dari investor kapitaisme dating dating untuk menang pada akhir abad,..,kapitalisme manajerial di toleransi oleh pembawa acara dari objektiv perusahaan disamping nilai pemegang saham. Investor kapitalis tidak seperti itu pengembangan hubungan antara investor dan manajer mirip selain pasar yang dan atau organisasi.
b.      Epistimologi
Etis dari bentuk investor kapitalis dari organisasi bisnis kelihatan untuk difokuskan secara relative secara sempit dalam teory kontrak dari hak property
c.       Proses Perubahan
Minat dari pemegang grup pemegang saham asalah relaiv secara sempit didefinisikan sebagai kekayaan pemegang saham.
Kesimpulan bersama drama relative ini digantikan  kepada kompensasi seperti strategy primer untuk motivasi perubahan dan performa dari yang lebih tinggi dan pertengahan level manajer, ini secara umum bebar bahwa jangkauan level pendapatan adalah meningkat melewati pendapatan grup.

6.      Simulasi Post modern, perbedaan cooperative dan competitive
a.       Optimalisasi yang dibatasi
Sebuah kritik dari biaya perusahaan pendekatan kontrak kepada etis dari bentuk investor   perspektif modernis etis dari kapitalisme manajerial adalah bahwa sama jika investor kapitalis adalah sangat sukses dalam mengoptimalisasi kekayaan dari pemegang saham dan pemenuhan sebuah kontrak perusahaan hubungan biaya, disana ada hal penting lainnya yaitu hubungan yang membutuhkan untuk diseimbangkan. Yaitu, bentuk dari modernis, perspective manajerial kapitalis, it secara ethic lebih baik untuk menyeimbangkan kebutuhan dari beragam konstitusi disbanding untuk mengoptimalisasikan kekayaan dari salah satu konstitusi, pemegang saham (Bownie dan Freeman 1992)
b.      Epistimologi
Perspektif postmodern memperpanjang kritism bahwa keduanya manajerial kapitalis modern dan investo kapitalis secara buatan memisahkan akhir bentuk arti dan nilai dari fakta.


KESIMPULAN
Teori oranisasi dan etis tidak hanya salin menginformasikan dan dilihat secara sejarah, mereka munkin diundankan. Ini munkin tidak munkin untuk mempunyai operasi oranisasi teori tanpa memiliki pemahaman menenai etika dari bentuk oranisasi. Secara simulasi, ini munkin tidak munkin to menaktualisasikan social etis tanpa bentuk organisasi






Minggu, 12 Oktober 2014

Rencana Strategis

RENSTRA
PENGANTAR
A.    Deskripsi Masalah Pendidikan
1.      Penggunaan bahasa daerah (bahasa Sunda) yang dirasasa kurang tepat, dimana remaja disekitar menggunakan bahasa sunda yang sering cenderung kasar dan menggunakan istilah-istilah gaul dalam berbahasa
Contoh cenderung kasar: menggunakan bahasa daerang yang cenderung kasar seperti makian yang ditujukan kepada sesama teman dengan menggunakan bahasa yang kasar.
Contoh penggunaan istilah gaul: menggunakan bahasa yang keluar dare pakem berabahasa yang baik dan kurang elok untuk didengar
2.      Kurangnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keagamaan yakni remaja khususnya yang masih sekolah dirasa masih apatis terhadap nilai-nilai dan pengetahuan keagamaan, semisal masih banyak diantara remaja yang masih kesulitan membaca Al-Qura’n dan masih banyak yang dirasa kurang dalam pengamalan keagamaan yakni semisal melaksanakan solat yang 5 waktu
3.      Banyaknya siswa yang harusnya masih usia sekolah namun tidak bersekolah, dalam hal ini ada hubungannya dengan lemdik tempat dilakukannya penelitian yakni SLTP N 9 Kota banjar dimana lulusannya masih ada atau banyak yang tidak melanjutkan kepada jenjang berikutnya yakni jenjang setara Sekolah menengah atas
B.     TUGAS LEMDIK
1.      Tugas lemdik pada masalah penggunaan bahasa maka lemdik bertugas untuk mengarahkan siswanya khusunya supaya sesuai dengan kaidah minimal tidak kasar dalam penggunaan bahasa yang dapat mengakibatkan ada konflik personal diantara personal yang salah menanggapi makna bahasa, semisal sedang bercanda menggunakan bahasa yang kasar ditanggapi dengan serius oleh lawan bicara sehingga terjadilah  perselisihan.
Lemdik melalui kurikulum resmi yakni mata pelajaran muatan local bahasa sunda mengarahkan supaya siswanya berbahasa sesuai kaidah dan etika sehingga tidak terjadi kesalah pahaman, ditunjang lagi dengan kurikulum tambahan ekstra kulikuler untuk lebih mengarahkan pentingnya berbicara daerah sesuai kaedah dengan dasar menciptakan rasa cinta untuk menggunakan bahasa daerah yang baik dan benar sesuai kaedah dan etika
2.      Mengenai masalah kedua, sudah merupakan tugas lemdik untuk menciptakan lingkungan yang religious terutama dilingkungan lemdik dengan mengajarkan pendidikan agama dan penghayatan nilai-nilai keagamaan kepada murid-muridnya melalui mata pelajaran dan kegiatan penunjang extra maupun non extra sehingga siswa memiliki pengetahuan keagamaan pertamanya dan selanjutnya dapat menghayati dan mempraktekan nilai-nilai keagamaan.
3.      Tugas lemdik mengenai permasalahan banyaknya siswa lulusan lemdik yang merupakan sekolah lanjutan tingkat pertama yang notabene masih banyak lulusannya yang belum melanjutkan kejenjang berikutnya, tugas lemdik adalah memberikan arahan dan motivasi kepada siswa-siswanya agar dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya sesuai dengan anjuran pemerintah wajar 12 tahun, dalam implementasinya tugas sekolah dilaksanakan melalui guru bp atau guru-guru lainnya pun dapat membantu melaksanakan tugas tersebut
C.    Deskripsi keadaan, kebiasaan dan tradisi terkait pemasalahan
1.      Terkait permasalah pertama yakni penggunaan bahasa daerah, lemdik menyesuaikan dengan menciptakan inovasi-inovasi kegiatan yang paling dilihat adalah kegiatan ekstra kulikuler yakni ekstra karawitan yang didalamnya juga terdapat pembahasan lebih lanjut mengenai penggunaan bahasa khusunya bahasa sunda selain itu juga terdapat sebuah tradisi yang dianggap menunjang yakni pembiasaan penggunaan bahasa baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah (sunda) yang baik dan benar dilingkungan sekolah dengan seperti itu diharapkan terciptalah lingkungan yang lebih tertib dan etis karena penggunan bahasa daerah yang sesuai kaedah dan sesuai dengan etis bahasa.
2.      Kebiasaan yang dianggap sangat menunjang  pada masalah menganai penerapan dan penghayatan nilai-nilai keagamaan adalah pada pagi hari dilaksanakan program sekolah yakni solat duha berjamaan yang dilaksanakan oleh segenap siswa yang dipimpin oleh guru agama dan pembacaann asmaul khusna pada setiap kali memulai kegiatan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan ada lagi kegiatan extrakulikuler remaja masjid yang juga terkadang sebagai kordinator mengkoordinir seluruh siswa melaksanakan kajian keagamaan, dengan diadakannya kegiatan-kegiatan positive tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai keagamaan pada diri para siswa di lemdik tersebut pada khususnya.
3.      Kegiatan lemdik untuk permasalaha ketiga mengenai lulusan lemdik yang belum melanjutkan adalah melalui konseling dan pemberian motivasi yang dilakukan oleh guru bp (bimbingan dan penyuluhan) yang membimbing dan memotivasi agar para siswanya dapat melanjutkan ketingkat berikutnya seusai lulus dari lemdik, dengan seperi itu diharapkan dapat meningkatkan antusiasme siswa yang mendapatkan motivasi dan pengarahan untuk dapat melanjutkan ke tingkat yang selanjutnya sesuai wajib belajar pendidikan nasional.
D.    Alasan Pembuatan Renstra
Alasan pembuatan renstra ini yang utama adalah untuk menguraikan masalah yang ada di lingkungan sekitar lemdik yang kemudian dipetakan melalui renstra bagaimana solusi yang terbaik untuk penyelesaian masalah melalui renstra dalam lemdik yang diamati yang diharapkan dapat membuat dampak yang baik bagi lingkungan melalui renstra ini
E.     Landasan pembuatan Renstra
1.      Kebijakan Kepala Sekolah Tahun ajaran 2013/2014: tentang penggunaan bahasa (Nasional dan daerah) yang baik dan santun.
2.      Visi kota Banjar Tahun 209-2013
Dengan Iman dan  Taqwa kita wujudkan Banjar Menuju Kota Agropolitan Termaju di Priangan Timur Jawa Barat
Pengertian Iman dan Taqwa dalam visi tersebut:
Iman dan Takwa yang dimaksud adalah kondisi dimana masyarakat Kota Banjar memiliki ciri-ciri orang yang beriman dan bertakwa, taat terhadap agama, hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan sehingga toleransi antar dan antara umat beragama, penghormatan terhadap martabat kemanusiaan (HAM) terwujud.
3.      1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
 Nasional.
2. Tap MPR no.9 tahun 2007 Tentang anggaran dana Pendidikan
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembagian
 Kewenangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Otonom.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
 Nasional Pendidikan.



F.     Keterkaitan Renstra dengan Misi Lemdik
Renstra ini dibut untuk membuat sesuatu perbaikan yang ada dilingkungan sekitar lemdik berada, sedangkan keterkaitannya dengan misi lemdik diantaranya adalah seirama dengan isi dari misi lemdik:
-Menciptakan lingkungan yang religious
-Menempuh langkah menjadi sekolah berwawasan global dengan tetap mengindahkan nilai-nilai budaya
-Menjadikan lulusan yang memiliki daya saing

-
-












BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Deskripsi penilaian lingkungan
Masyarakat Kota Banjar pada umumnya dikenal sebagai masyarakat yang religious, dimana pemahaman dan pengamalan nilai-nilai religious sangat kental terasa tidak terkecuali masyarakat dilingkungan kecamatan purwaharja tempat lemdik berada. Kinerja perencanaan lemdik sebelumnya memang sebelum banjar dijadikan Kota tidak sedemikian seperti yang sekarang adanya, namun seiring dengan perubahan bentuk pemerintahan di banjar menjadi Kota dimana pada saat itu walikota pertama dari Kota Banjar mencanangkan suatu misi yaitu menciptakan suasana yang religious di Kota Banjar. Jadi semenjak itu banyak perubahan yang dilakukakan oleh segenap masyarakat Kota Banjar dibawah arahan Wali Kota tidak terkecuali sekolah-sekolah termasuk lemdik yakni SMPN 7 Kota Banjar yang terletak di Kecamatan Purwaharja, mulai saat itulah perubahan-perubahan mulai dilakukan tidak terkecuali dalam hal perencanaan yang dilakukan lemdik yang sejak saat itu mengalami banyak perbaikan terutama dalam hal perencanaan.
B.     Deskripsi Modal Lemdik
1.      Standar Kompetensi Lulusan
Standar kompetensi lulusan di lemdik dinilai baik sesuai dengan standar nasional yang  telah di gariskan sehingga menunjang untuk melanjutkan ke tingkat yang selanjutnya tetapi tidak menunjang apabila untuk langsung bekerja pengeruhnya terhadap lingkungan social adalah siswa di sini memiliki kepandaian yang mumpuni yang dapat dibanggakan kepada lingkungan sehingga lingkungan tidak ragu menitipkan anaknya ke lemdik
2.      Standar isi
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa standar ini pendidikan nasional ditentukan oleh pusat, tidak terkecuali lemdik juga sudah sesuai dengan standar nasional pendidikan yakni merujuk ke pusat, dengan begitu tidak akan menjadi maju karena semuanya sama di karenakan semuanya merujuk kepusat sehingga bagi lingkungan tidak terdapat masalah yang berarti atau sama dampak satu sekolah satu dan sekolah yang lainnya tidak terlalu memiliki impack yang berarti bagi lingkungan sekitar
3.      Standar proses
Standar proses dilemdik diarahkan pada kreatifitas guru, kreatifitas guru di lemdik dinilai baik dimana guru adalah sebagai teman sehingga menciptakan siswa dengan tngkat kritis yang sangat tinggi dan antusias dalam keterlibatan dalam pembelajaran  sehingga dampaknya kelingkungan yaitu banyaknya sikap murid yang tanggap yang membuat kepercayaan lingkungan ke lemdik bertambah
4.      Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Standar pendidik dan kependidikan di lemdik cukup bagus, bahkan guru yang sedang menemuh dan sudah memperoleh gelar master sudah cukup banyak tercatat 4 orang, dan banyak guru yang sudah memperoleh sertifikasi. Untuk tenaga kependidikan khususnya TU sudah sesuai dengan standar sehingga tenaga pendidik dan kependidikan di lemdik menjadi sangat solid yang menghasilkan kepercayaan masyarakat yang lebih untuk menitipkan anaknya di lemdik.
5.      Standar sarana dan prasarana
Standar sarana prasarana di lemdik sangat mumpuni, dengan  dengan 21 ruang kelas, ruang guru, ruang TU, ruang kepala sekolah, laboratorium (ipa dan agama) dll, menjadikan lemdik menjadi sekolah yang cukup unggul dampaknya kepada lingkungan sekitar memberikan rasa bangga memiliki sekolah yang mumpuni di lingkungannya.
6.      Standar pengelolaan
Tidak ada yang khusus atau biasa saja sama dengan sekolah sekolah menengah yang lainnya dan kurang memiliki impact dalam standar pengelolaan bagi lingkungan
7.      Standar pembiayaan
Untuk operasional seperti spp siswa tidak dipungut biaya karena mendapat subsidi dari pemerintah, dampaknya bagi social lingkungan kesempatan untuk anak bersekolah lebih merata karena banyak anak yang notabene kurang mampu dapat bersekolah sekarang.
8.      Standar penilaian
Untuk ini juga sama yaitu sama dengan sekolah-sekolah yang lainnya yang menjadi soal adalah masalah penilaian oleh pemerintah dalam uan, mengurangi kepercayaan lingkungan  kepada guru pada khususnya dan adanya keresahan dilingkungan ketika uan itu berlangsung.














Bab II
Analisis an Asumsi
Analisis
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Tantangan
Kompetensi lulusan kurang spesifik
Siswa menguasai bahan yang umum
Siswa kurang menguasai bahan yang khusus atau keterampilan khusus
Akan mengalami kemudahan bila melanjutkan ke sekolah umum
Akan mengalami kesulitan bila melanjutkan ke sekolah yang bersifat kejuruan

Kurikulum yang sering berubah
Mendapat penyegaran kurikulum
Kurikulum menjadi masalah karena sering berubah
Memungkinkan adanya perbaikan
Siswa menjadi kesulitan menyesuaikan dengan kurikulum yang baru
Pembelajaran yang atraktif
Menambah motivasi siswa
Membutuhkan kreatifitas guru yang lebih
Murid jadi lebih mengerti
Masalah pembiayaan dalam pembelajaran yang atraktif kadang butuh peralatan
Banyak guru yang mendapatkan stratifikasi guru
Kinerja guru meningkat
Adanya kecemburuan guru yang belum distratifikasi
Menciptakan lingkungan sekolah yang berkualitas
Adanya criteria guru yang mendapatkan stratifikasi
Kurang lengkapnya laboratorium komputer
Dana disimpan untuk kebutuhan yang lebih urgent
Kurangnya kemampuan siswa dibidang informatika
Adanya dana bantuan dari pemerintah pusat dan daerah
Adanya kebutuhan lainnya
SPP yang digratiskan
Membantu untuk dapat bersekolah
Dalam hal yang digratiskan keseriusan kurang
Masyarakat tidak mampu bias sekola
Adanya biaya lain untuk sekolah: seragam dll
Pelaksanaan UAN
Lulusan sesuai standar nasional
Yang mengevaluasi bukan guru
Dapat meningkatkan mutu pendidikan
Banyak pihak yang kontra terhadap UAN
Pengaruh Lemdik terhadap Masyarakat
Penyelenggaraan UAN dilaksanakan di Lemdik
UAN menjadi pembicaraan yang sangat hangat dimasyarakat karena dianggap memiliki dampak langsung bagi masyarakat.
Penyelenggaraan UAN menjadi sorotan para pakar pendidikan karena penilainnya yang dianggap kurang sesuai, menurut mereka yang kontra terhadap UAN seharusnya penilaian yang menentukan lulus tidaknya siswa dari sekolah ditentukan oleh pihak sekolah dalam hal ini adalah guru yang lebih tau mengenai kemampuan siswa tapi pada kenyataannya penilaian dilakukan oleh pemerintah pusat melalui diknas.
Yang menjadi permasalahan dimasyarakat sekitar lemdik adalah kekhawatiran akan anaknya yang bersekolah dilemdik tidak lulus UAN, karena penilaian cukup sulit yaitu dilaksanakan langsung di pusat.
Pandangan/Asumsi lima tahun ke depan
Dalam lima tahun ke depan lemdik akan memajukan dalam bidang sarana dan prasarana yang masih kurang yakni laboratorium yang sekarang sudah ada namun jauh dari kata lengkap, baru ada satu buah laboraturium computer yang isinya hanya 15 buah computer tanpa dilengkapi dengan kelengkapan lainnya seperti buku mengenai computer atau jaringan internet dll, hal ini bukannya tidak beralasan karena tertuang dalam salah satu misi bahkan visi lemdik yakni mengupayakan bagaimana untuk mengembangkan iptek lebih jauh di dalam visi bias menjadi sekolah yang unggul dalam iptek di tahun 2020, sehingga 5 tahun ke depan sangat memungkinkan untuk membangun sarana prasarana laboratorium computer yang merupakan salah satu bagian dari pengembangan iptek khususnya dalam bidang teknologi.





















Bab III
Rencana Strategis
A.    Visi gambaran lima tahun ke depan
Visi yang ingin diemban lemdik lima tahun kedepan yang spesifik adalah menjadi sekolah yang ungul dalam IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi)
B.     Misi
-Mengembangkan media pembelajaran
-Membangun laboratoium yang berkaitan dengan IPTEK, contoh: laboratorium computer
-Mengadakan jaringan internet
-Memperbanyak buku-buku yang berhubungan dengan IPTEK di perpustakaan
-Mengenalkan siswa lebih inens dengan IPTEK terutama teknologi
Misi rinci:
-Pada Akhir tahun pelajaran tahun 2015 85% siswa kelas ix lulus mata pelajaran TIK dengan nilai diatas 75
-Pada akhir tahun pelajaran tahun 2015 90% siswa terampil menggunakan computer terutama Microsoft minimal Microsoft word
C.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah membebaskan siswa dari buta IPTEK khususnya buta dalam teknologi lebih khusus lagi buta menggunakan computer

D.    Prioritas dan Strategi
Prioritas: Hal yang menjadi prioritas adalah pembangunan dan pengembangan laborratorium computer
Strategi:
-Mengalokasikan dana dari bagian pembiayaan untuk pembangunan dan pengembangan laboratorium computer
-Menanamkan kecintaan siswa pada IPTEK
-Mengadakan ekstrakulikuler computer
-Mengadakan pembelajaran dengan alat bantu teknologi (computer/laptop)
E.     Kebijakan dan Program
1.      Standar kompetensi lulusan dimasukan didalamnya mampu untuk mengusai bidang teknologi komputer
2.      Standar isi khususnya dalam pelajaran TIK ditingkatkan atau diperinci sehingga diharap siswa menguasai bidang computer
3.      Standar proses dalam pembelajaran diadakan juga pembelajaran menggunakan mdia teknologi khususnya teknologi computer
4.      Pendidik dan tenaga kependidikan menggiring siswa agar menyukai teknologi khususnya computer dan pada guru computer agar professional sesuai dengan kemampuanya
5.      Pembangunan dan pengembangan laboratorium computer
6.      Sekolah mengelola agar memperhatikan masalah teknologi computer
7.      Sekolah menalokasikan dana untuk pembangunan dan pengembangan laboratorium computer
8.      Penggunan penilaian yang terukur pada mata pelajaran TIK khususnya
















BAB IV
RENCANA OPERASIONAL
Jenis kegiatan
Waktu pelaksanaan
Tempat pekerjaan
Sasaran kerja
Biaya kerja
Ukuran keberhasilan
Sosialisasi teknologi komputer
Akhir masa pembelajaran
Lemdik bersangkutan
Siswa kelas xi
+-1500000
90% siswa kelas xi memiliki ketertarikan pada komputer
Pengalokasian dana untuk laboratorium komputer
5 tahun masa pembelajaran
Lemdik bersangkutan
Seluruh siswa
30.000000
Terbangunnya leboratorium minimal sesuai standar
Penggunaan media belajar komputer
Pada saat pembelajaran
Lemdik bersangkutan
Seluruh siswa
+-50000 per mata pelajaran
90% siswa dalam kelas bias minimal ms word
Peningkatan kualiatas guru TIK
Dalam jangka waktu 3 tahun
lemdik
Seluruh guru TIK
5000000 per guru
100% guru TIK mengusai sesuai ijazah dan mendapat sertifikasi
Perawatan laboratorium komputer
Satu tahun masa pembelajaran
lemdik
siswa
500000 perbulan
Laboraturium computer selalu dalam kondisi siap pakai
Pemasangan jaringan internet
Akhir semester 2
Lemdik terutama laboratorium komputer
siswa
2000.000
90% siswa dan guru dapat akses internet
Pengadaan ektra keterampilan komputer
Per tahun tahun
lemdik
siswa
200000 perbulan
Keseluruhan siswa yang ikut ekstra terampil komputer
Praktik komputer
Pertahun pelajaran
lemdik
siswa
-
80 % siswa lulus ujian praktik komputer
Pembelian unit komputer
Jangka 5 tahun
lemdik
siswa
3000000 per komputer
Terselenggara 40 unit computer dalam lab
Mengadakan buku TIK
5 TAHUN
lemdik
siswa
2000000
Tercapainya kelengkapan buku TIK

















BAB V
PENUTUP
Demikianlah renstra atau rencana strategi yang kami buat besar harapan agar supaya apa yang telah direncanakan dalam renstra dapat terwujud atau dapat diwujudkan dan diaktualisasikan menjadi program kerja yang terlaksana yang dengan demikian diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik pada lemdik khususnya dan Negara pada umumnya.
Himbauan dari kami kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap kemajuan lemdik agar dapat bekerjasama membantu untuk memajukan lemdik jika berkenan melalui renstra yang telah kami buat, besar harapan dari kami agar semua pihak dapat terlibat,
 Akhir kata meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila banyak kekurangan dalam pembuatan renstra lemdik ini, wabillahi taufik wal hidayah, wassalaam.